InshaAllah Proyek Baru, KGR Nangherang Residence

Setelah melalui proses “hunting” dan negosiasi yang panjang, akhirnya proyek ini siap dilaksanakan. “Hunting” dan nego yang panjang karena ternyata info awal yang menggiurkan, tanah 8000an meter SHM dengan harga 150rb per meter bisa kerjasama, ternyata menyesatkan dan membuat temen-temen saya, pak Lukman dan pak Heri, terjebak dalam kerumunan mediator tanah di sekitar Nanggerang. Info awal dari uwanya pak Heri, lalu pak Lukman ditemani pak Heri tinjau lokasi. Ternyata ketemunya “mafia” mediator tanah. Waktu lokasi ditinjau, info harga sudah jadi 250rb per meter. Kemudian dengan agresifnya, mereka terus mendesak dan menaikkan harga menjadi 300rb per meter. Sudah, tinggal saja. Itu keputusan yang saya sampaikan kepada mereka. Tetapi, tetap saja mereka mendesak-desak. Sampai akhirnya saya minta mereka memberi surat penawaran tertulis. Gak juga. Saya bikin surat penwaran tertulis kepada pemilik, melalui mereka tentu saja. Janji ketemu. Dua kali batal karena ternyata mereka tidak tahu alamat dan tidak kenal dengan pemiliknya. Sudah, selesai.

Melalui Ronni, diperkenalkan dengan pak Manin yang katanya kenal dengan pemilik dan tau rumahnya. Lalu pak Maning saya undang ke rumah untuk mengkonfirmasi apakah emang tahu siapa pemilik tanah dan di mana rumahnya. Yakin gak yakin, kasih ongkos 200rb dan berbekal kartu nama saya pak Manin diutus menemui pemilik. Jam 06.30 HP saya dipanggil, ternyata telp untuk mengkonfirmasi apakah saya mengutus pak Manin untuk mencari informasi tentang lahan. Klear.. Buat janjilah kami untuk ketemu, tanpa pak Manin.

Di satu hari minggu, saya dan Lukman siap berangkat menuju satu lokasi yang disepakati. Ketia mulai berangka diinfokan bahwa lokasi pertemuan dipindah. Oke. Dalam perjalanan, diinfokan bahwa lokasi pertemuan dipindah ke alamat rumah pemilik tanah. Tanpa terlalu susah alamat dapat ditemukan. Saling memperkenalkan, dan banyak juga nyambungnya dengan profesi pemilik. Ketika bicara soal lahan, ditanya untuk apa, dijawab untuk dikembangkan jadi perumahan. Katanya, sebenarnya sudah banyak yang tanya dan tawar. Tapi belom ada yang cocok. “Emang mau dilepas berapa..?”. Kalo di bawah X rp gak dilepas. Nah kalo pas X rp boleh gak ? Ya..nanti saya perjuangkan. Kok ? “Itu tanah atas nama isteri saya, Klo dia lepas saya mau dikasih berapa?” Lukman bingung..saya juga. Kita bilang, mediator biasanya tanggungjawab penjual. Kami biasa kasih kebijaksanaan aja. “Itu kan kalo penjual ingin menjualnya, ini kan pembeli yang ingin membelinya”. Ya sudah kita kasih kebiasaan dalam dunia calo tanah, 2,5% dari nilai transaksi. Berapa angkanya ? Sekitar 40-an, gmana ? Ya udah nanti saya coba usahakan. Berpisahlah kita, maksudnya pulanglah saya dan Lukman.

Beberapa waktu kemudian, melalui pembicaraan telp kita ajukan penawaran. Lalu janji untuk ketemuan secepatnya. Pada waktunya kita malah ketemuan di Showroom Mobil Bekas di Mangga Dua. Proses transaksi cepet aja, krn kita sudah punya skenario, berapa aja dan bagaimana aja, deal. Dia minta Rp. 13rb per meter untuk mediator yang diatur olehnya. Sementara harga X rp per meter tetap ke pemilik tanah, isterinya. Deal, 10 jt tanda jadi saya transfer dengan janji proses pembayaran selesai pada bulan Oktober. Alhamdulillah hari ini, 23 Oktober 2015, proses pembayaran selesai. Tanah menjadi milik Yayasan Dana Pensiun Uhamka, dengan luas 8.611 meter persegi dengan nilai total semua, termasuk segala biaya, pajak-pajak, notaris, dsbnya. Proses AJB dan Balik nama pemilik langsung diproses oleh notaris.

Selanjutnya, proses kerjasama antara Yayasan Dana Pensiun Uhamka dengan PT KGR dalam mengelola proyek properti ini. Ada 55 unit dengan standar 40/80, luas bangunan 40m2 dan luas tanah 80m2 disiap direncanakan untuk dibangun. Ini profilnya :

maingate 3D siteplan 7m copy Modeltaman mushola

Tetapi masih ada beberapa hal yang harus disiapkan: 1. nego untuk melebarkan dan mengecor jalan akses sepanjang 18m dan ada wacana untuk memberi nama Jalan Dapen Uhamka. 2. Membangun jembatan dan main gate. 3. Menyiapkan infrastruktur jalan, saluran, turap dan pagar keliling. Sepertinya harus mengurug agar levelnya lebih tinggi dari selokan yang ada. 4. Perencanaan infrastuktur dan penyusunan RAB. Yang tidak kalah pentingnya,5.  mencari pendanaan. Pengusaha..harus berusaha.. modalnya keyakinan dan perhitungan.. Mudahkanlah urusan kami ya Allah..

Tentang Eid

Blog ini merekam pemikiran, ucapan dan tindakan saya di berbagai aktivitas; sebagai pekerja, pemilik pekerjaan & profesi, pemilik bisnis dan investor serta sebagai saya sendiri.
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar