Bisnis dan Investasi : Sengon dan Jabon

Siang teman-teman. Selamat beraktivitas. Menarik posting Bung Rustam di milst Antime (IPB Angkatan 1974), soal aktivitas setelah pensiun, termasuk having a business. Ini tadinya saya posting di milist tersebut, tapi karena kepanjangan saya pindahkan ke sini.

Diskusi mengenai peluang bisnis Sengon dan Jabon bergulir di milist. Bahan sudah cukup banyak.  Pertanyaannya, how to realise this business ? Merubah wacana menjadi real business. Apakah kita-kita yang sudah menjelang pensiun ini bisa sukses menyambung hidup dengan usaha sendiri. Menjalankan bisnis atau memiliki bisnis ?

Menjalankan bisnis dan memiliki bisnis adalah dua hal yg berbeda. Menjalankan bisnis setelah pensiun (konsep pensiunnya juga perlu disepakati. Pensiun sebagai pekerja atau benar-benar bebas kerja karena financial freedom) bukan hal yg mudah. Apalagi jika pengalaman menjalankan bisnis minim. Benar, kita sudah kerja 30th. Tapikan sebagai pekerja. Bukan sebagai pebisnis. Pengalaman bisnis mungkin blom ada. (Teman-teman yg selama ini berkecimpung di sektor swasta mungkin lebih banyak instink bisnis dan juga pengalaman).

Dua hal saya ingin coba korelasikan, yaitu antara siklus kerja dengan cashflow quadrant (Robert T Kiyosaki). Ada yg membagi siklus kerja jadi 4 quarter (Qt), seperempatan. Perempat pertama Qt-1: usia 25-35 tahun; Perempat kedua Qt-2: lebih dari 35-45 tahun; Perempat ketiga Qt-3:  lebih dari 45-55 tahun ;Perempat terakhir Qt-4: lebih dari 55-65 tahun. Banyak orang dipensiunkan di usia 56 tahun. Ada sebagian kecil yang pensiun umur 65 tahun. Benar kata Rustam, kita sudah hampir memasuki Qt-4. Kebanyakan dari kita juga akan dipensiunkan di umur 56th. Masalahnya, dimana posisi kita dalam cashflow quadrant?

RTK membagi sumber penghasilan menjadi 4 quadrant (Qd), yg agak beda dengan cara quarter siklus pekerja didefinisikan. RTK membaginya atas dasar curahan waktu dan uang (dua sumberdaya yang jadi tujuan banyak orang, dimana konsep kaya diperkenalkan. Orang kaya = orang yang banyak punya uang dan juga waktu. Punya uang tapi gak punya waktu, itu bukan orang kaya. Apalagi gak punya uang gak punya waktu). Pertama, Qd-1: pekerja, kita bekerja untuk orang lain, apakah private atau publik dan mendapat upah. Kedua, Qd-2: kita bekerja utk diri sendiri, self-employee. Kita punya penghasilan kalo kita menjalankan usaha ini. Artinya, income merupakan fungsi waktu. Profesional job katanya masuk Qd-2. Ketiga, Qd-3: pemilik bisnis, business-owner. Kita yg memiliki dan mengendalikan bisnis. Waktu dan uang bisa pake OPT (Other people time)/OPM (Other people money). Pd Qd-3 ini semboyannya, adalah bagaiman bisnisnya tetap jalan, walaupun pemiliknya jalan-jalan. Terakhir, Qd-4: investor, yg menanam uangnya (sumberdaya lain) pada “proyek” yg luar biasa menguntungkan. Kata RTK, investasi yang potensial ada di bisnis, property dan asset-paper. Investasi juga tetap harus hati2, karena pastinya uang keluar saat ini dan nilainya pasti, sementara penghasilannya di masa mendatang dan tidak pasti.

Pertanyaannya apakah kalo kita sudah Qt-3 atau Qt-4 bisa berhasil di Qd-3 ? Atawa apakah selalu harus dimulai dari Qd-1 saat kita berada di Qt-1 ? Jika kita berada di Qt-1, bisakah langsung ke Qd-2, Qd-3 atau Qd4 ?

 
Kebanyakan kita merasa lebih nyaman ada di Qd-1. Saya bahkan nggak cukup punya keberanian untuk pindah ke Qd-3, walaupun sudah Qt-3. Terus terang menjelang Qt-4, saya masih cenderung bertahan di Qd-1 atau memperpanjang periode di Qd-1 walaupun menjelang Qt-4. Kata kuncinya, mind-set, pola pikir. Cari aman. Tentu tidak mudah merubah pola pikir ini, dari pekerja (yg tiap bulan terima gaji, walaupun cuma segitu-gitu aja) menjadi pemilik bisnis (dengan segala resiko dan ketidakpastian dan kemungkinan return yang bisa lebih besar juga sangat mungkin kurang dari). Hanya mereka yang mempunyai sikap risk-taker, yang punya peluang untuk berhasil. Risk-avoider, ya gimana mungkin. Mencoba aja gak berani. Istilah pilkadanya, Siap kalah, Siap menang. Kebanyakan mereka yang Qd-1 walaupun sudah Qt-3 dan Qt-4 terutama mereka yang berasal dari sektor publik tidak cukup berani untuk mengambil resiko (sayang bel;om ada penelitian empirik yang saya baca tentang hal ini) dan agaknya, jam terbang juga penting. Kecenderungannya, mereka yang berasal dari sektor private lebih berani mengubah mind-set dari Qd-1 ke Qd-3.
Banyak kisah, (mudah-mudahan ini jadi motivasi) banyak anak muda yang masih berada di Qt-1 sudah sukses di Qt-3. Bisa dibaca di http://www.tda.com/.
 
Balik lagi kepertanyaan awal, apakah kita kita berada di akhir Qt-3 bahkan menjelang Qt-4 bisa sukses di Qt-3 ? Ada beberapa kisah sukses, tapi banyak yang gagal. Sayangnya, waktu untuk belajarnya tidak cukup. Temen-teman yang berkecimpung di sektor private, peluang untuk berada di Qd-4 mungkin lebih besar karena asset accumulationnya lebih besar. Tapi sepertinya gak ada jaminan, investasi kita bisa sukses. Hati-hati tentu saja penting. Who took My Money by RTK, keknya bisa dijadikan referensi bagi yang ada atau mau berada di Q-4.
 
Ada pengalaman yang saya baca. Ini kisah di Indonesia, di Jakarta. Dia termasuk berhasil membina multiple-source of income. Dia punya Qd-2, Qd-3 dan Qd-4. Mungkin saat ini dia sudah masuk Qt-3 (usia 45-55). Sehingga target mencapai financial freedom tercapai sebelum usia 50 tahun. Banyak juga anak muda hebat, yang mentargetkan financial freedom di usia 40 tahun.
 
Balik ke kita yang sudah Qt-3, menjelang Qt-4. Tawaran mas Kamto kelihatannya menarik. Mas Kamto sudah memutuskan untuk usaha Jabon dan mengundang kita di posisi Qd-4. Saya kira benar statement yang menyatakan, bukan bisnis apa yang akan kita tekuni menjelang pensiun. Tapi apa resource yang kita miliki untuk mengembangkan bisnis kita. Duit iya, jaringan keknya lebih menentukan. Gimana Bung Rustam ? Tertarik untuk gabung Mas Kamto sebagai Qd-4 atau mau buka usaha sendiri di Qd-3 ?

Tentang Eid

Blog ini merekam pemikiran, ucapan dan tindakan saya di berbagai aktivitas; sebagai pekerja, pemilik pekerjaan & profesi, pemilik bisnis dan investor serta sebagai saya sendiri.
Pos ini dipublikasikan di Bisnis dan Investasi. Tandai permalink.

8 Balasan ke Bisnis dan Investasi : Sengon dan Jabon

  1. agus berkata:

    Bagi anda yang masih mikir-mikir mau invest apa dan bagaimana caranya, kami tawarkan Program Investasi Kemitraan Bagi Hasil . Kami merangkul (MOU) Pemilik/pengelola tanah, Para Petani Penggarap, dan hasilnya telah kami tanam 200 ha kebun Jabon atau sekitar 120000 pohon di Jawa Tengah ,tepatnya Kabupaten Cilacap. Kami tawarkan kepada Investor per Ha atau sekitar 600 pohon ,cukup dengan Modal Awal 2 jt…, dengan tujuan agar terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, baik pegawai sampai pedagang bakso sekalipun. Bagi Hasil Setelah Dikurangi Ongkos tebang, Ongkos angkut, Zakat , Pajak dll, Panen sekitar 6 tahun , Pemilik Lahan:Petani:CV SJI:Investor = 10:30:10:50, untuk info selanjutnya bisa dibuka web CV Saham Jabon Indonesia, atau hub. 081314609666 / 02192924520.

  2. anggeng berkata:

    kami menjual sengon/albasia/jjenjeng kanada dengan harga 10.000/pohon ukuran 25cm.

  3. jackie berkata:

    Salam Mas Anggeng, bisa kalau hantar bibit biji sengon/albasia/jjenjeng ke Malaysia? Bibit bijian albasia solomon boleh didapati?

  4. jabon berkata:

    bisnis kehutanan memang gak ada matinya,,karena kayu gak bisa digantikan dengan plastik

  5. abdul kahar berkata:

    info buat pak narko dari CV SJI cabang cilacap, lahan di sumatera ada 100 Ha, mhn emailnya bentuk kerjasama seperti apa yang bisa dilakukan, terima kasih… Pak Kahar – Purwokerto

  6. alvin berkata:

    Hallo pak,

    Salam kenal, saya alvin, kebetulan punya sedikit lahan 2 ha dan tertarik usaha jabon. Pertanyaan saya:

    1. Berapa jumlah pohon/bibit yg ideal utk ditanami jabon?
    2. Berapa estimasi biaya mulai dari pembelian bibit, pupuk, gaji dg petani/bagi hasilnya?
    3. Berapa m3 yg akan dihasilkan dg lahan 2 ha.
    4. Kemana saya harus jual jabon tersebut
    5. Apa resiko gagal panen dlm bisnis jabon ini
    6. Berapa tahun hasilnya bisa di panen.

    Terima kasih

  7. salam kenal dan salam sukses!!

    PERHATIAN !! Bagi anda yg membutuhkan bibit tanaman Khususnya sengon(albasia).. Perkenalkan… kami adl produsen bibit tanaman dan kami menjual berbagai bibit tanaman terutama bibit Sengon dengan harga yg Sangat terjangkau…. skala produksi lebih dari 500000 batang bibit tanaman per Tahun..!!

    info lebih lanjut hubungi 085 227 163 926
    E-mail : bibit2tanman@yahoo.co.id
    kunjungi : Bibit2tanaman.blogspot.com

    TERIMAKASIH

  8. anggeng berkata:

    Kami menjual bibit sengon hibrida.

    081912118889

Tinggalkan Balasan ke anggeng Batalkan balasan